
Sate klathak merupakan salah satu olahan kambing yang dibakar menggunakan jeruji besi dan hanya berbumbu garam saja. Latar belakang penamaan sate klatak karena suara yang ditimbulkan ketika menu sate itu dimasak atau dibakar. Bunyi itu muncul karena bumbu yang digunakan berupa garam. Garam yang terbakar itulah yang kemudian memunculkan suara kratak-kratak atau klatak-klatak. Sate ini salah satu makanan khas dari Pleret, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Saat ini kami sedang mencoba salah satu penjual sate klathak mbah sukarjo yang terletak di Jl. Panembahan Senopati, Prawirodirjan, Kec. Gondomanan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kami memutuskan untuk mencoba sate klathak ini karena posisinya sangat dekat dengan tempat kami menginap di hotel D’Senopati Malioboro Grand Hotel.
Suasananya tempat makan ini cukup nyaman dan tidak terlalu ramai namun sayangnya tidak terdapat baby chair untuk kalian yang membawa anak anak. Posisi restonya lumayan strategis namun parkirannya tidak cukup besar. Pelayanannya cukup ramah dan cepat. Tempatnya juga cukup bersih. Harganya makanannya masih cukup terjangkau. Harga untuk 1 porsi sate klathak sendiri hanya 35 ribu. Namun untuk minumannya lumayan mahal yaitu mulai dari 7 ribu rupiah untuk es teh tawar.
Kami memesan 2 porsi sate klathak. Minumannya kami memesan es pandan dan es sereh. Satu porsi sate klathak hanya berisi 3 tusuk sate jeruji besi. Sebelum kami memakannya porsi ini terasa sangat sedikit, namun setelah kami selesai makan porsi ini ternyata sangat cukup karena berisi full daging dan dalam satu tusuk sate terdapat 8 sampai 10 potongan daging yang cukup besar. Sate klathak ini disajikan dengan potongan bawang merah, cabe, kol dan tomat. Kondimen tersebut masih mirip seperti sate daging pada umumnya. Perbedaan yang jelas terlihat dibanding sate pada umumnya terletak pada kuah santan. Kuah santan ini rasanya mirip seperti soto santan rasanya tidak terlalu kaya rempah namun ringan dan sangat cocok dipasangkan dengan satenya. Rasa dari sate klathak sendiri hanya ada rasa asin dan tidak ada rasa yang kompleks namun justru ini yang istimewa karena rasa asinnya ini membangkitkan rasa dagingnya tersendiri. Rating untuk sate klathak ini 9/10.
Selanjutnya kami memesan dua minuman yaitu es pandan dan es sereh. Pertama kali memesan es pandan ini gua ngerasa agak menyeramkan karena takut rasanya akan seperti perisa pandan yang sangat menyengat. Namun setelah minumannya datang, dari tampilannya sangat meyakinkan karena warnanya tidak terlalu pekat. Artinya, minuman tersebut tidak menggunakan perisa pandan tapi menggunakan pandan asli. Rasa untuk es pandan sangat unik karena aroma pandannya tidak terlalu menganggu dan ada sedikit rasa pandan. Sedangkan untuk es serehnya, wangi serehnya juga tidak terlalu menganggu sehingga cukup bisa dinikmati. Untuk ratingnya es sereh 8/10 sedangkan untuk es pandannya 7/10.